WARTA DAERAH

More on this category »

Khazanah

More on this category »

Kepadatan Kendaraan Pindah ke Begkel

Jumat, 10 Agustus 2012

Sekitar 12 kendaraan sepeda montor di bengkel Tika Jaya Montor yang terletak di Ngaliyan Semarang ini, memadati area perbengkelan. Bengkel yang menerima servis dan spare part ini, memang lagi dipenuhi orang yang ingin merawat kendaraanya.

Begitupun bengkel-bengkel lain disekitar wilayah Pedurungan dan Genuk, juga dipadati kendaraan yang mengantri untuk di servis. Pemandangan semacam ini memang sudah sering terjadi, menjelang datangnya lebaran.
Tentunya para pengantri menginginkan kendaraanya normal, dan dapat digunakan sesuai dengan harapannya. Bisa dipergunakan baik untuk mudik, rekreasi maupun berkunjung ke sanak-keluarga. Budaya masyarakat yang memang suka bersilatuhrami dengan memaki kendaraan bersama-sama dalam satu keluarga.

Bedah Buku Cara Mudah Dongkrak IP

Kesantuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Komisariat IAIN Walisongo Semarang. Mengelar acara bedah buku yakni, "24 Cara Mendongkrak IP". Yang akan dibedah langsung oleh pengarangnya Agus M. Irkham.

Acara berlangsung hari ini (10/8), pada pukul 16.00 WIB yang bertempat di Samping Audit 2 Kampus 3 IAIN Walisongo Semarang. Info: Arum (085785758567)

Idul Fitri, Momentum Restorasi Kefitrian

Rabu, 08 Agustus 2012

Oleh: Muhammad Syukron Nadhid
(Mahasiswa IKIP PGRI Semarang)

Alhamdulillah, Ramadhan 1432 H telah kita lalui, dan kita pun telah berlebaran. Bulan Ramadhan, dengan segenap romantisme yang dikandungnya, termasuk semua goresan prestasi ibadah shaum (puasa) kita, telah berlalu meninggalkan kita selama-lamanya. Setelah Ramadhan berlalu, kita berada di atmosfer Syawal 1432 H, dimana telah kita sambut dengan iringan takbir dan tahmid, membahana memecah angkasa, memuja dan memuji kebesaran Sang Maha Perkasa. Syawal menjelang, tak ada salahnya jika kita melakukan evaluasi dan introspeksi teologis, kultural dan relasi-relasi sosial antar sesama umat pasca Ramadhan.

Berulang-ulang ritme peristiwa religius ini telah melintas di tengah-tengah ruang atmosfer kehidupan kita. Namun sayangnya, tidak selamanya mampu kita sikapi secara religi dan hakiki. Idul Fitri sering kita asosiasikan dan sosialisasikan secara kerdil dan rigid. Karena kita lebih tertarik pada romantisme kultural, ketimbang romantisme kontekstual atau nuansa kontemplasi estetika nilai teologis Idul Fitri itu sendiri. Dengan kata lain, perspektif Idul Fitri cenderung kita pentaskan dalam format budaya keagamaan, bukan manifestasi atau proses internalisasi dari nilai-nilai agama itu sendiri. Akibatnya, Idul Fitri hanya tersemarakkan dalam bentuk ritus, tanpa disertai perhitungan tanggung jawab moral-teologis religius.

Barangkali terlalu “hina” nilai Idul Fitri, jika hanya kita presentasikan dalam format pakaian baru, ketupat lebaran, tukar menukar parsel, seta hingar-bingar hedonisme duniawi. Sebab, Idul Fitri lebih tinggi derajatnya dari segala bentuk gegap-gempitanya pesta hura-hura pasca Ramadhan. Kita sering salah kaprah dalam menyikapi kesucian Idul Fitri. Sehingga, secara hakiki, Idul Fitri bukanlah monopoli mereka yang berpakain baru, punya makanan serba lezat, bisa pulang ke kampung halaman tanah kelahiran dan lainnya, tetapi, Idul Fitri adalah milik hamba Allah SWT yang tingkat kepatuhan illahiahnya menyubur, mentalitas religiusnya membaik, perspektif dimensi khilafiyahnya bersifat makruf dan langit-langit ruhaninya penuh taburan nuansa taqwa, setelah sebulan penuh ditempa oleh kesucian Ramadhan. Sehingga Idul Fitri adalah kepunyaan mereka yang telah berhasil “lulus menjadi manusia” kembali. Anak manusia yang “terlahir kembali” dari rahim sejarah pengembaraan ruhaninya dalam mencari dan menemukan simpul- simpul kebenaran nilai-nilai sang Khaliq-nya, sehingga jatidiri dan etos kemakhlukan insaninya menjadi semakin paripurna.

Sungguh teramat panjang rentang sejarah realitas wacana keagamaan kita terperangkap dalam sangkaan-sangkaan kerdil dan kesalahpahaman tentang kesucian Idul Fitri. Mengapa ketika peta pemahaman agama semakin meluas, dan gairah keimanan semakin meningkat, tetapi Idul Fitri masih tetap kita aktualisasikan secara konservatif dan rigid bahkan jumud, sebagai kelegaan personal dan kegembiraan sosial sesaat dalam bentuk budaya konsumtivisme? Bukankah hal ini bermakna bahwa ajaran agama berupa puasa Ramadhan terkesan sebagai pengekangan atau keterpaksaan ritus, bukan kepatuhan religius yang dilandasi keimanan? Kemudian, ketika kekangan tersebut dilepaskan, maka kita pun tenggelam dalam euforia “balas dendam” nafsu-nafsu? Tidakah fenomena seperti ini sangat bertolak belakang dengan konteks nilai Ramadhan yang mengajarkan “nilai-nilai menahan” dalam berbagai aspek untuk diimplementasikan di luar bulan suci Ramadhan?

Sangat disayangkan, justru pada Idul Fitri, di beranda suci bulan Syawal, sering terjadi proses sublimasi nilai-nilai. Gerbang Syawal yang semestinya merupakan langkah awal dari proses restorasi jatidiri, untuk menapak ke hari esok yang lebih religi, tetapi sering kita kotori dengan sangkaan-sangkaan takhayul tentang ajaran agama, melalui perilaku kemubaziran yang sangat bersinggungan dengan kekufuran. Di pentas Idul Fitri, kita mempertontonkan kembali sepak terjang kita yang sebenarnya, wajah topeng kita sesungguhnya. Padahal, Idul Fitri menurut filosofi syariat agama adalah hari kemenangan. Kemenangan yang fitri (suci) melalui proses peragian dan pembasuhan kedekilan masa lalu dengan metode berpuasa sebulan penuh di bulan Ramadhan. Tetapi, melalui sebuah perenungan jujur dan bening; berhakkah kita untuk memperoleh kemenangan tersebut, jika kualitas puasa Ramadhan kita baru pada tingkat elementer? Sementara kita masih belum sanggup melaksanakan puasa sosial, puasa politik, puasa untuk tidak menggunakan kesewenang-wenangan pedang kekuasaan, puasa agar tidak saling menindas, menghujat, memfitnah, mengadu-domba antar sesama?

Berabad-abad kehidupan telah berlangsung, namun panggung peradaban umat manusia tidak pernah terbebas dari pertarungan egosentrisme kemanusiaan, baik dalam format individu maupun kolektif. Persoalan kalah-menang, kuat-lemah, superior-inferior, menguasai-dikuasai telah menjadi target dari entitas peradaban manusia yang tak pernah terkoreksi oleh perjalanan sejarah peradaban manusia itu sendiri.

Kemenangan dalam peta pemahaman dan format budaya manusia adalah bagaimana menciptakan kekalahan terhadap pihak lain. Menang, satu kata yang bermakna membuat pihak lawan tidak berkutik sehingga bisa dikuasai dan dieksploitasi. Sementara kekalahan identik dengan kelemahan, tak berdaya dan melahirkan penderitaan. Kemenangan seperti ini adalah kemenangan semu, artifisial, temporer, sehingga bukanlah kemenangan yang hakiki dan kemenangan yang sejati yang diintroduksikan oleh nilai Idul Fitri.

Kemenangan sejati bukanlah kemenangan atas kekalahan orang lain. Kemenangan sejati adalah kemenangan menghadapi diri sendiri dalam menaklukkan ego dan nafsu keakuan yang berkobar-kobar. Bukankah sabda populer Rasulullah SAW mengatakan bahwa kemenangan agung itu hanya bisa diperoleh melalui peperangan sengit melawan nafsu sendiri? Peperangan tersebut telah kita laksanakan sebulan penuh melalui metode puasa Ramadhan. Hakikat puasa Ramadhan adalah upaya untuk memerdekakan diri dari segala kungkungan (jajahan) ego dan nafsu sendiri untuk memperoleh kembali kefitrian diri yang sejati. Karena kefitrian inilah yang dicari oleh jiwa manusia yang hakikatnya fitri.

Kemenangan sejati adalah kefitrian sejati hasil rekonstruksi dimensi eksistensi kehambaan atas Sang Pencipta melalui metode puasa Ramadhan. Kefitrian sejati merupakan perjalanan sunyi jiwa seorang hamba memasuki gerbang “perjalanan kembali”. Idul Fitri adalah telah tiba suatu masa “perjalanan kembali” dari kondisi tidak fitri ke suasana fitri kembali. Dari keadaan yang penuh coreng moreng menuju bersih kembali laksana bayi yang baru dilahirkan. Idul Fitri adalah momentum untuk menjaga kefitrian sejati agar tidak dicemari kembali oleh polutan-polutan hedonistik duniawi, sehingga jiwa yang fitri akan tetap suci sampai ke tempat pembaringan akhir nan abadi. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1432 H. Mohon maaf lahir batin.

Mahasiswa Baru IAIN Waliosngo Semarang Mengikuti OPAK

SEMARANG - Warta Sciena  
Mahasiswa baru IAIN Walisongo Semarang yang berjumlah 1922 mahasiswa mengikuti Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan yang di kenal dengan nama OPAK. Dengan tema, mewujudkan Karakter Intelektual Mahasiswa yang Religius Peka Terhadap Realitas Sosial dan Berwawasan Kebangsaan.

Acara yang digelar di Aula 2 Kampus 3 IAIN Walisongo ini dibuka resmi oleh rektor Prof. Muhibbin dengan isyarat pemukulan gong. Dihadiri seluruh civitas akademik dan khususnya pembantu rektor dan kepala bagian IAIN Walisongo Semarang. Hajatan besar untuk mahasiswa baru ini akan dilakukan selama tiga hari berturut-turut.

Menurut Muhibbin, kegiatan Opak ini sebagai pengenalan akademi dan kemahasiswaan. Ada tiga orientasi yang diberikan kepada mahasiswa baru, yakni oreintasi kekampusan, akademik dan perpustakaan.

Masjid Al-Falah Genuk Gelar Lomba

Masjid Al-Falah Genuk akan mengelar hajatan perlombaan dalam rangkaian ramadhan. Lomba yang akan diperlombakan yakni Bilal (khutbah juma'at) dan Wawasan Islam. Kreteria perserta dari tingkatan SD, SMP, SMA dan Umum.

Acara akan berlangsung pada hari Minggu (12/8). Bagi peserta bisa mendaftarkan langsung ke Masjid Al-Falah Genuk. Pendaftaran gratis dan akan mendapatkan berbagai macam haiah yang telah di sediakan oleh panitia.


Sajak-Sajak Sebelum Jangkar di Tebar Istirohah

Senin, 06 Agustus 2012

Oleh: Istirohah
(Dunia Teater di Teater BETA sudah ia lahab, Alumnus Pesantren Al-Mukmin Ngruki ini suka dengan dunia satra khususnya puisi)

Tentang rindu Istri  ( 1 )
haruskah ku lipatlipat waktu
selebar daun keladi
hanya untuk menciummu ?
agar gairah tumpah
seperti barisan burungburung hijrah
mencari wilayah

atau, jarak ku penggal
sepanjang buritan kapal
hanya untuk menyentuhmu
sebagaimana air hapus haus
sebagaimana awan memeluk hujan

atau juga ku ulur ribuan puisi
sejauh angin bertiup
agar kau segera kembali
nyalakan cintaku sampai tak redup lagi

kangmas
telah ku siram peraduan
dengan wewangian
aku di situ...


Tentang Rindu Istri  (2 )
Peronda telah berkirim tanda
hari sudah pagi
aku masih sendiri

Kaligading ; 05 April 2012

Tentang Aku _yang menunggu_
hanya suaramu yang selalu tegak berdiri
di pendengaranku
bayangmu subur bertumbuhan di mata
selebat dedaun musim semi
sejuk mengirim semilir angin
dengan tanpa sentuh

ini adalah malam keduaratus untuk menyambutmu
dan masih pintu kosong yang tiba
tanpamu

Kaligading ; 20 April 2012

Tentang kabar untuk Ibu
apa yang bisa ku tulis ibu ?
hurufhuruf telah bercerai dari kata
dan meninggalkan kalimat berserak dijalan
enggan bercakap tentang wanita
yang kini hilang buainya
juga anakanak yang tak lagi bersusu
jadi sumbat suara semangat merdeka

apa yang bisa ku kabar ibu ?
meja tempatku menulis roboh sudah
kalah dalam pertempuran lubang atap sekolah
dengan hujan yang tak juga berhenti dari musim
kursikursi telah sembunyi ibu
tak ada tempat duduk lagi

apa yang bisa ku adu ibu ?
guruguru sudah hilang cerminmu
sibuk menyusun berita
tentang banjir angka
yang semestinya bermuara pada amplop berlipat
demi menakarnakar hidup anak istri

apa yang ingin kau dengar ibu ?
sudah tak ada yang bisa kau dengar lagi
karena hanya sanggul dan kebayamu
yang berkibar di sisi bendera upacara
dan lagu tentangmu
hanya rapal mantra
untuk melahirkan kebayakebaya baru
juga sanggul yang lebih mekar besar

jangan menangis ibu
akan kulahirkan anak sepertimu
 
Kaligading ; 21 April 2012

Wisata Relegi dan Wisata Sejarah

SEMARANG - Warta Sciena  
Sekitar lima puluh empat peserta mengikuti Pesantren Ramadhan dengan program Rihlah Ilmiah. Semua pesera yang hampir anak-anak ini pasti akan memiliki kegembiraan jika diajak jalan-jalan, apa lagi ditempat wisata. Rumah Pendidikan Sciena Madani berkerja sama dengan Masjid Ar-Rasyid yang terletak di daerah Banjardowo Rt 2 Rw 6 Genuk Semarang ini berusaha memfasilitasi hal tersebut.

Rihlah ilmiah dilakukan di Masjid Agung Jawa Tengah. Mengapat di anggap wisata religi sebab fungsi masjid tidak hanya sebagai tempat sujud namun sudah beralih fungsi yang memanfaatkan halaman untuk karya wisata. Selain membekali anak dengan karya wisata untuk sekedar jalan-jalan  menikmati anugerah Allah. Para peserta pesantren ramadhan juga disuguhi untuk menaiki menara dlantai 19.

Dengan menaiki kereta kelinci ini kemeriahan semakin nampak. Semua fasilitas dan apapun menjadi tanggung jawab panitia. Bahkan menurut penanggung jawab acara Ninik Ambawrati mengatakan bahwa acara rihlah ilmiah bermaksu mengajarkan anak tentang pola-pola pendidikan disekitar kita. memberikan hiburan kepada anak-anak supaya mereka gemar untuk belajar.

Beasiswa Program Master (S2) Filsafat Islam dan Tasawuf

ICAS - PARAMADINA , memberikan kesempatan meraih beasiswa kepada seluruh lulusan strata satu (S1) dari bidang apapun untuk mengikuti program master filsafat islam dan Tasawuf .

Jadwal pendaftaran : 16 juli sampai dengan 19 september 2012 
Ujian akan dilaksanakan pada hari jumat dan sabtu , tgl:l21-22 september 2012 

Perkuliahan dilaksanakan setiap hari jumat dan sabtu
Tempat : Kampus ICAS - PARAMADINA
Jl. Pejaten Raya No. 19 Jakarta Selatan
Telp : 021-7886545

www.icas.ac.id
email : the.icjakarta@yahoo.com
www.icasparamadinauniversity.wordpress.com

Contact Person :
Ahmad Jubaeli : 081 7876 314
AY. Samantho : 0852 3825 0133
Magfiralina : 081 764 888 90

AKP Widya Buana Buka Bersama KH. Nur Cholis

SEMARANG - Warta Sciena
Bertempat di Graha Pena lantai 1 Banyumanik Semarang, Akademi Keuangan Perbankan (AKP) Widya Buana Semarang menyelenggarakan acara buka bersama dan silatuhrahim antar mahasiswa dan civitas akademik. Dikemas dengan kreasi unik dan suasana yang menyentuh (4/8), sehingga membuat para penikmat ramadhan haus akan kebutuhan rohaninya.

Direktur AKP Widya Buana Yudhi K. Noorhidayat, mengatakan bahwa acara buka bersama ini merupakan cara kita untuk dapat bisa berkumpul dalam lingkaran keluarga Widya Buana.

Dihadiri oleh para mahasiswa reguler dan ekstensi ini semakin meriah karena tempat penuh sesak yang dihadiri lebih dari dua ratus lima puluh orang. Di hadiri pula oleh Rektor Institut Islam Walisembilan Semarang ( IIWS )yang dipasrahi untuk menjadi senat di Kampus Widaya Buana ini.

Dalam buka bersama tersebut tausiah disampaikan oleh KH. Nur Cholis penggasuh Pondok Pesantren An-Nur Karanggeneng Gunung Pati Semarang. Ia menyempaikan dan berpesan kepada para civitas kaademik untuk selalu besyukur baik bersyukur bil lisan maupun bil qalbi.

Lowongan Guru Biologi Penabur Serang

BPK PENABUR Serang
Kami adalah  lembaga pendidikan yang  unggul dalam Iman, Ilmu, dan Pelayanan.Mengembangkan potensi peserta didik secara optimal melalui pendidikan dan pengajaran bermutu berdasarkan nilai nilai keagamaan. Saat ini kami membutuhkan beberapa tenaga profesional untuk dapat bergabung bersama kami sebagai :
Guru Biologi
Serang (Banten)
Requirements:
  • Pria/Wanita
  • Lulusan S1 Biologi
  • Bertanggung jawab
"Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;" lang="IN">Diutamakan memiliki Akta IV

  • Umur maksimal 35 tahun

  • Menguasai Microsoft Windows dan Office
     

  • Kirimkan Surat Lamaran beserta CV ke :
    BPK PENABUR Serang – Jln. Diponegoro No. 4 Serang Banten 42212.
    untuk lamaran online silahkan link ini.  
    Sebelum tgl 16 Agustus 2012

    Peringatan Nuzulul Quran Bersama Habib Lutfi

    Badan Pengelolan Masjid Agung Jawa Tengah yang terletak di jalan Gajah Semarag, akan menyelenggarakan pengajian umum dalam rangka memperingati Nuzulul QUr'an.

    Pengajian diselenggarakan pada hari selasa (7/8). Dimulai pada pukul 21.00 WIB sampai selesai. Dengan tausiah Habib Lutfi Bin Ali Yahya dari Pekalongan. Rencanana dalam acara ini akan dihadiri oleh Gurbernur Jawa Tengah Bibit Waluyo.

    Lowogan Guru Komputer

    Jumat, 03 Agustus 2012

    Di cari Guru Komputer.

    Lamaran lengkap ke:
    SMK Bina Nusantara
    Jln. Ki Sarino No. 5 Unggaran

    Teater Metafifis Mempersembahkan RT Nol RW Nol

    Mengundang segenap pegiat dan pecinta seni, untuk menghadiri "tasyakuran" teater Metafisis yang ke 26. Tasyakuran tersebut di isi dengan pementasan dengan judul, Rt Nol Rw Nol karya Iwan Simatupang dengan sutradara Cunge.

    Acara akan berlangsung pada hari sabtu (8/08). Dimulai pada jam 19.00 WIB sampai selesai. Bertempat di Auditorium I kampus 1 IAIN Walisongo Semarang. Dengan biyaya tiket HTM: Rp. 5.000,-.

    Informasi pemesanan tiket: Sanggar Teater Metafisis Semarang. Jln. Prof. Dr. Hamka No. 2 Ngaliyan Semarang Barat. Account officer: Oncom [+62856. 414.65.116]

    Rihlah Ilmiah Ke Masjid Agung Jawa Tengah

    Rumah Pendidikan Sciena Madani dan Masjid Ar-Rasyid, mengelar acara dengan jadwal program Rihlah Ilmiah dengan tujuan ke Masjid Agung Jawa Tengah dengan memakai kereta kelinci.

    Acara berlangsung pada hari senin (6/08). Kumpul di halaman Masjid yang terletak di Banjardowo Rt 2 Rw VI Genuk Semarang, pada pukul 16.00 WIB. Ada beberapa tempat yang akan dikunjungi salah satunya menara dan pusat kebudayaan islam di lantai 2 menari masjid agung jawa tengah. Info sms center ke 085641957127.
     
    Support : Creating Website | Johny Template | Warta Sciena
    Copyright © 2011. Warta Sciena - All Rights Reserved
    Template Created by Creating Website Inspired by Warta Sciena
    Present by Rumah Pendidikan Sciena Madani