Alexsander Dari Semarang Pembaca Peta Termuda dan Terbanyak

Kamis, 26 Juli 2012

SEMARANG - Warta Sciena 
Mohammad Itqon Alexander (Alex), lahir di Semarang, 21 Nopember 2003. Ayahnya Mohamad Ichwan, pekerjaan wartawan di Majalah LIFESTYLE dan redaktur di Majalah Pendidikan MERAH PUTIH. Ibunya, Misbahatul Hidayati, sarjana sastra Arab dari IAIN Sunan Kalijaga. Selain mengasuh anak, juga mengajar di Madrasah Aliyah As-Syarifah Mranggen Demak dan aktif sebagai Sekretaris Umum Pengurus Wilayah Fatayat Nahdlatul Ulama Jawa Tengah.

Beralamat di Jl. Kelapa Gading VII / 531 Plamongan Indah Semarang Kode Pos 50193.



Sedikit gambaran, Alex hafal bendera seluruh 194 bendera negara yang ada dalam buku Atlas Stiker Bendera. Juga hafal bendera negara yang dulu pernah ada atau yang telah berganti benderanya. Misal Uni Sovyet, Yugoslavia, Bermuda, Gibraltar, Cekoslovakia, Jerman Barat&Timur, Rwanda, dan lain-lain. Alex juga tahu letak negara-negara di dalam peta, di kawasan mana, serta sebagian besar ibukota negara (kurang lebih 60%). Untuk Peta Indonesia, Alex hafal semua provinsi dan ibu kotanya, serta letaknya di peta.

Oh, ya. Alex sudah bisa membaca tulisan latin saat usia 2,5 tahun, mampu berhitung pada umur 3 tahun. Mampu baca tulisan Arab di usia 4 tahun dan . sekarang aktif menghafal surat pendek Al-Qur’an. Alex biasa membaca buku Rangkuman Pengetahuan Umum (RPU), Atlas Dunia, Ensiklopedi untuk Anak, koran harian, majalah Bobo dan majalah Anak Sholeh (bulanan).

Karena suka membaca dan mengamati, pada peristiwa Pemilu lalu, Alex jadi hafal nama dan lambang partai politik beserta nomor urutnya. Plat nomor polisi kendaraan juga dia hafal setelah beberapa kali membacanya di buku RPU.
Alex dapat anugerah rekor MURI sebagai Pembaca Peta Dunia Termuda: umur 5 tahun hafal bendera dan ibukota negara dengan jumlah terbanyak. Piagam diberikan oleh Menpora Adhyaksa Dault bersama Ketua MURI Jaya Suprana di gedung Bentara Budaya Kompas-Gramedia Jakarta, 7 Mei 2009. Lalu diundang shooting rekaman di Kick Andy Metro TV pada 4 Nopember 2009.
Pada 11 Maret 2011 Alex diundang tampil di Acara HITAM PUTIH TRANS7.

Dari hasil tes IQ sementara saat masih balita (4 tahun) skor Alex 128. Lalu dites lagi ketika kelas II SD, skor IQ-nya 152. Oleh penguji, Lembaga Psikologi Universitas Negeri Semarang, skor tersebut termasuk very superior. Ingatan Alex  cukup kuat. Selain ingat dari penglihatannya, juga dari pendengarannya. Dongeng yang diceritakan guru TK atau orang tuanya bisa dia ceritakan kembali hampir persis sempurna. Kalimat gurunya di SD juga mudah dia ingat dan bisa dikatakan ulang seperti pita kaset.

Alex masuk SD dalam usia kurang dari 6 tahun. Sebenarnya tidak ideal dan tidak memenuhi syarat menurut aturan DInas Pendidikan Kota Semarang. Tapi karena dianggap mampu, alex boleh masuk SD Negeri dekat rumah. Lalu ketika akan naik kelas II, Alex diminta oleh Yayasan Pendidikan Islam Nasima untuk masuk SD Nasima sesara gratis. Beasiswa penuh dengan syarat, prestasi akademik bisa rangking I, II atau III. Syukur kepada Allah, Alex bisa memenuhi hal itu hingga sekarang (2012) naik kelas IV. Sekedar gambaran, SD Nasima adalah salah satu sekolah favorit dan "mahal" di Semarang.

Mata Pelajaran yg disenangi Alex adalah Matematika, IPA, IPS dan Bahasa (Indonesia, Inggris, Arab, maupun Jawa). semua nilai mata pelajaran tersebut ia selalu mendapat 9. Bahkan Matematika sering 10.

Alhamdulillah, Tanggal 6 Juli 2012 Alex telah khitan. Dia minta dikhitan mumpung liburan sekolah. Dan RCTI rupanya memberi dia hadiah khitan berupa tampil di episode Cinta Uya yang shotingnya pada Selasa, 17 Juli 2012.
Mohon doa selalu. terima kasih.

Moh. Ichwan
Nomor HP (on semua) 024-50116262 / 081 90 111 6622 / 085229953111
Misbahatul Hidayati : 081805940549/ 085325352057 / 0852 1999 9499

Muhammad Ichwan
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Warta Sciena
Copyright © 2011. Warta Sciena - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Warta Sciena
Present by Rumah Pendidikan Sciena Madani