Kenal Diri, Kenal Tuhan dan Kenal Bangsanya

Kamis, 26 Juli 2012

SEMARANG - Warta Sciena  
Bertempat di Masjid Raya Baiturrahman Simpang Lima Semarang, setiap tanggal dua puluh lima atau malam ke dua puluh enam selalu menyuguhkan hidangan yang menarik bagi para jamaah maiyah. Khususnya bagi semarang jamaah yang memiliki sebutan Gambang Syafaat, sebagai ciri khas identitas daerah.

Mengambil tema, Siapa Mengenal Dirinya Maka Mengenal Tuahnnya. Sebuah prolog baik penampilan jamaah yang bebas berkreasi, ada beberapa orang jamaah yang menyumbangkan hasil kreatifitasnya baik berupa karya musik, puisi maupun tembang jawa.


Dialog itupun berjalan seiring hiburang yang telah disajikan. Membahas eksistensi dan subtansi Tuhan dari berbagai prespektif. Baik itu dalam pandagann ilmu pengetahuan maupun dari pandangan kejawen.

Negeri ini saja tidak mengenal siapa dirinya. Negeri yang merupakan sempalan surga, namun ia tidak tau siapa dirinya sehingga rela untuk di koloni bangsa lain. Namun kita tidak boleh gumun atau kaget, ujar Saratri.

Begitupun juga Ilyas mengatakan, kita harus berguru kepada orang-orang bijak. Bukan guru yang memakai seragam kopri atau yang mendapatkan panggilan guru. Tapi semua orang adalah guru, karena diri kita adalah penilaian orang lain. Sebab kita sering mengeluh, resah, merasa kurang meskipun kekayaan ada.

Lain lagi dengan Budi Maryono yang memberikan sedikit pengalamannya bagaimana bisa mengenal tuhannya. Dengan sedikit canda tawanya ia membawakan dengan apiknya. Bagaimana aku bisa mengenal tuhan, sedangkan diriku bukan ahli tarikat namun ahli maksiat, kata Budi. (01/wp)
Share this article :

1 komentar:

  1. Weh, ternyata ada "laporane" ik. Joossss... Semoga kali lain lebih detail ya, termasuk gambaran suasana "taman surga" itu. Tengkiuuhh...

    BalasHapus

 
Support : Creating Website | Johny Template | Warta Sciena
Copyright © 2011. Warta Sciena - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Warta Sciena
Present by Rumah Pendidikan Sciena Madani