Oleh: Misbakhul Munir
(Pegiat Teater di Semarang dan Beberapa karyanya telah dibukukan)
Bercermin
kau menerawangku
aku menerawang bayang-bayang
ada yang berkelebat
menetaskan tetes di retak retinamu
29 april 2010
ADA YANG MENJADIKAN
Ada yang menjadikanmu
kata dalam diam,
menggubahnya menjadi ranum
dalam sajaksajak
Ada yang menjadikanmu
suara dalam hening masa,
melafalnya sebagai mantra dan doa
Ada yang menjadikanmu
kata dalam diam,
menggubahnya menjadi ranum
dalam sajaksajak
Ada yang menjadikanmu
suara dalam hening masa,
melafalnya sebagai mantra dan doa
Ada yang menjadikanmu
ada dalam tiada,
agar abadi tak hilang
dalam lalu lalang
PADA JALAN PANJANG
Pada jalan panjang, jejakku terbayang membentang. Di tiap persimpangan ku hela nafas sambil menata dan menatap di cakrawala mana cinta kan ku labuhkan
Pada jalan panjang, lukaluka adalah ingin yang berdetak di nadi. Mendesak untuk menjadi nyata. Sedang realita tinggal menyisakan gang-gang kecil untuk di slempitkan doadoa
Pada jalan panjang
Pada tikungan yang entah, aku di dekap gundah sirna kata namun makna tak kunjung tiba sebagai cahaya
Pada jalan panjang
Jejakku terbayang membentang pada sebuah persimpangan sambil menata dan menatap di cakrawala mana cinta ku labuhkan.
Beri Aku Aroma Itu
beri aku aroma yang membuat aku berani menantang mentari pukul dua sambil menenteng bola. beri aku, agar dapat ku dengar lagi getar dari lafal yang dirapal. beri aku, agar dapat ku dengar lagi suara tongkat itu.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !